Header AD

Daulah Abbasiyah: Al-Mustazhir Abul Abas, Dekat dengan Ulama

Rabu, 04 Mei 2011 11:33 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, Al-Mustazhir dilahirkan pada Syawwal 420 H. Dia dilantik sebagai khalifah Bani Abbasiyah ke-28 (1094-1118 M) pada saat kematian ayahnya. Saat itu, usianya baru menginjak 16 tahun dua bulan.

Al-Mustazhir memiliki perilaku lembut, berakhlak mulia, dan berlaku baik kepada setiap orang. Ia banyak beramal saleh, tulisannya indah, dan tidak ada seorang pun yang mampu menyamainya.

Selain itu, ia dikenal sebagai sosok yang mencintai ulama dan orang-orang saleh. Namun demikian, kekhilafahannya tidaklah mulus. Bahkan pemerintahannya selalu berada dalam guncangan yang terus-menerus.

Di awal pemerintahannya, Al-Mustansir Al-Ubaidi, seorang pemimpin Syiah yang berkuasa di Mesir meninggal dunia. Dia digantikan anaknya, Al-Musta'li Ahmad. Di tahun ini, orang-orang Romawi berhasil merebut Balansiyah.

Pada 490 H, Sultan Arsalan Arghun bin Alib Arsalan As-Saljuki, penguasa di Khurasan meninggal dunia, maka kesultanan diserahkan kepada Sultan Barkiyaruq. Negeri itu tunduk di bawah kekuasaannya. Pada tahun ini orang-orang Eropa berhasil mencaplok Nicae.

Pada 492 H, aliran kebatinan menyebar di Isfahan. Pada tahun ini pula orang-orang Eropa berhasil merampas Al-Quds dari tangan umat Islam setelah dikepung selama satu bulan setengah.

Saat itu, lebih dari 70.000 orang dibantai. Di antara mereka yang terbunuh adalah kalangan ulama, ahli ibadah dan orang-orang zuhud. Orang-orang Eropa juga menghancurkan tempat-tempat ibadah kaum Muslimin. Selain itu, mereka menghimpun orang-orang Yahudi di tempat peribadatan mereka, lalu membakarnya.

Pada 498 H, Sultan Barkiyaruq meninggal dunia. Para pembesar mengangkat anaknya yang bernama Jalal Ad-Daulah Malik Syah sebagai penggantinya. Khalifah pun menyetujuinya.

Pada 509 H, Maudud, penguasa Mosul, datang dengan angkatan perang yang sangat besar untuk memerangi orang-orang Eropa yang bercokol di Al-Quds. Akhirnya terjadilah peperangan sengit antara kedua pasukan. Usai pertempuran, Maudud meninggal karena dilukai musuh.

Pada tahun 512 H, Khalifah Al-Mustazhir wafat, tepatnya pada Rabu 13 Rabiul Awwal, dalam usia 41 tahun. Dia memerintah selama 24 tahun 3 bulan 11 hari. Jenazahnya dimandikan Ibnu Aqil, seorang ulama madzhab Hambali.

Sedangkan anaknya, Al-Mustarsyid bertindak sebagai imam. Tak lama setelah kematian khalifah, neneknya yang bernama Arjuwan, ibu dari Al-Muqtadi, juga meninggal dunia.

Ada peristiwa aneh terkait dengan meninggalnya sang khalifah. Ketika Sultan Alep Arsalan meninggal dunia, tak lama kemudian meninggal juga Khalifah Al-Qaim Biamrillah. Ketika Sultan Malik Syah meninggal, wafat juga setelahnya Khalifah Al-Muqtadi Biamrillah.

Ketika Sultan Muhammad meninggal, wafat juga Khalifah Al-Mustazhir Billah. Peristiwa ini tentu saja sangat berpengaruh terhadap kondisi pemerintahan Bani Abbasiyah yang kehilangan tokoh secara bersamaan.



Redaktur: cr01
Sumber: Sejarah Para Khalifah karya Hepi Andi Bastoni dan http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah
Daulah Abbasiyah: Al-Mustazhir Abul Abas, Dekat dengan Ulama Daulah Abbasiyah: Al-Mustazhir Abul Abas, Dekat dengan Ulama Reviewed by Arga Nur Pratama on 22.17 Rating: 5

Tidak ada komentar

Post AD